![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_DOghmOMD4BThO8BoGQk2rtQT8H5W1RgY6uPquAzyhPYhu8ebxnTQe0CCXfC0dWWY4T3D1NNZeI4k-ITugbgEFZVsCSaFTkF0ATo9GrJhhmzOWUJ5w-CroecWfh8frGSLEpX_yr379iA/s1600/ejakulasi-dini.jpg)
Menurut para ahli, hal ini adalah kelainan yang terjadi pada pria
yang baru akil balig disebabkan adanya rasa berdosa ketika berhubungan
seks serta adanya ketakutan-ketakutan lainnya. Hingga diusia dewasa
lebih meningkat karena adanya masalah ketika menjalin hubungan dengan
wanita. Jika dilihat pada gejala fisik, ejakulasi dini ini disebabkan
oleh adanya peradangan pada kelenjar prostat atau pada sistem syaraf.
Penyebab kelainan ini dapat pula terbagi atas dua hal berdasarkan jenis
primer dan sekunder. Yang menyebabkan terjadinya ejakulasi dini bersifat
primer yaitu yang dikaitkan pada masalah gangguan psikis pada pria yang
disebabkan oleh ada nya seksual traumatik apada masa kecil atau pernah
mengalami pelecehan seksual. Sedangkan yang menyebabkan terjadinya
ejakulasi dini yang bersifat sekunder yang berkaitan dengan beberapa
sebab sekaligus yaitu organik, zat tertentu, dan lainnya.
Ada beberapa cara untuk mengatasi gejala ejakulasi dini. Hal yang
sederhana yang perlu dilakukan penderita adalah dengan melakukan latihan
serta relaksasi pada tubuh. Yaitu dengan melakukan teknik berhenti
kemudian mulai, penderita akan terlatih dalam mengkondisikan kepuasan
tanpa terjadinya ejakulasi. Pasangan sangat berperan dalam merangsang
penis, dengan cara manual maupun dengan hubungan intim hingga penderita
merasakan ejakulasi. Hentikan rangsangan dan mulai kembali dalam 20
hingga 30 detik.
Dengan latihan yang rutin, menurut riset lebih dari 95 persen pria
berhasil mengontrol ejakulasi ini dalam waktu 5 hingga 10 menit atau
lebih. Teknik ini juga dapat membantu untuk menurunkan tingkat kecemasan
sebagai penyebab utama terjadinya ejakulasi yang cepat. Pemakaian
pelindung juga dapat menunda terjadinya hal ini. Jika disebabkan oleh
masalah psikologi yang berat, penderita harus menemui psikoterapist.
Jika teknik di atas tidak berpengaruh dalam mengatasi kelainan ini,
maka dapat dilakukan reuptake inhibitor guna menunda ejakulasi untuk
sesaat. Hal ini akan bekerja untuk peningkatan jumlah serotonin pada
tubuh penderita. Ada trik lain yang mungkin dapat dicoba, yaitu:
- cobalah memvariasikan pola gerak anda,
- cobalah untuk mengencangkan otot pubokoksigeus,
- lakukan penekanan pada telapak jari,
- cobalah untuk mengubah stimuli dengan mengubah gaya berhubungan dengan cara manual maupun oral. Jika anda merasakan rangsangan, namun tidak merasa mengalami ejakulasi coba hentikan hubungan intim untuk mengatur kapan saatnya ejakulasi. Semoga anda terhindar dari ejakulasi dini.
0 comments:
Post a Comment